Logo Bloomberg Technoz

Kemendikdasmen: 90 Ribu Guru SD Disiapkan Mengajar Bahasa Inggris

Dinda Decembria
24 November 2025 19:10

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah besar untuk memastikan ketersediaan guru Bahasa Inggris di sekolah dasar (SD) seiring diberlakukannya mata pelajaran tersebut sebagai pelajaran wajib mulai 2027. Saat ini, dari lebih dari 156.000 sekolah dasar di Tanah Air, baru sekitar 49.000 sekolah yang memiliki kandidat guru Bahasa Inggris.

Nunuk menegaskan bahwa lebih dari 90.000 SD belum memiliki guru yang dapat mengajar Bahasa Inggris. Untuk itu, Kemendikdasmen sedang menyiapkan pelatihan bagi guru kelas agar mereka mampu mengajar Bahasa Inggris dasar mulai kelas 3. Program pelatihan ini menjadi salah satu fokus utama dalam percepatan kesiapan SD menuju perubahan kurikulum 2027.

Mulai 2025, pemerintah akan menggelar bimbingan teknis untuk calon fasilitator, disusul pelatihan massal bagi sekitar 60.000 guru pada 2026. Ditargetkan pada semester baru Juli 2027, sebanyak 90.443 guru dari sekolah-sekolah yang belum memiliki guru Bahasa Inggris telah dibekali kecakapan mengajar Bahasa Inggris sederhana.


“Melihat jumlahnya yang besar, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergotong royong,” kata Nunuk di Senayan, Senin (24/11/2025). Upaya ini tidak hanya menjadi tugas unit-unit di Kemendikdasmen tetapi juga melibatkan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan program studi Bahasa Inggris, perguruan tinggi, sektor swasta, dan pihak lain yang dapat mendukung penyediaan pelatihan.

Nunuk menekankan pentingnya partisipasi semua pihak agar seluruh sekolah siap ketika Bahasa Inggris resmi menjadi mata pelajaran wajib di tingkat dasar. Selain persiapan guru Bahasa Inggris, Nunuk juga memaparkan perkembangan terkait penurunan jumlah kekosongan kepala sekolah.