Logo Bloomberg Technoz

"Kami dengar bahwa Shell juga sudah negosiasi final," beber Laode.

Sebelumnya, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan perseroan bersama Shell dan Vivo masih melanjutkan perundingan business-to-business (B2B) ihwal pengadaan base fuel tersebut.

"Ada beberapa proses terkait dengan kualitas kontrolnya, surveyor-nya, proses pengadaannya, open book-nya," kata Roberth di sela agenda Bloomberg Technoz Ecoverse 2025, Kamis (20/11/2025).

Roberth juga berpendapat bahwa Shell dan Vivo bakal tetap menggunakan kuota impor BBM tahun depan, apabila dua perusahaan itu tidak membeli base fuel untuk periode tahun ini.

"Ini kan arahan dari pemerintah sampai dengan Desember ya," tuturnya.

Sesuai Target BP-AKR

Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura mengatakan perseroan tengah melakukan pengadaan kargo BBM dasaran atau base fuel tahap lanjut dengan PT Pertamina Patra Niaga.

Rencanannya, kargo dengan volume sekitar 100.000 barel itu akan datang akhir pekan ini.

"Kargo kedua sedang proses pengapalan. Kami berupaya agar produk kembali tersedia akhir pekan ini," ujar Vanda ketika dihubungi Bloomberg Technoz, Senin (17/11/2025).

Vanda memastikan impor BBM dasaran yang dibeli dari Pertamina bakal sesuai dengan spesifikasi BP-AKR, sebagaimana pasokan yang didatangkan pada kargo pertama.

"Kami mengimpor base fuel atau BBM murni sesuai dengan spesifikasi dari BP-AKR," tegas dia.

Sebagai catatan, lima operator SPBU swasta yang terlibat dalam proses negosiasi B2B dengan Pertamina ialah PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), PT Vivo Energy Indonesia (Vivo), PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Mobil), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Shell Indonesia (Shell).

(azr/ros)

No more pages