Logo Bloomberg Technoz

Fondasi Makro RI Makin Solid, Investor Kian Percaya

Redaksi
19 November 2025 10:49

Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)
Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia kembali mendapat sorotan positif dari komunitas ekonomi global setelah hasil IMF Article IV Consultation 2025 menempatkan perekonomian nasional sebagai salah satu yang paling resilien di tengah ketidakpastian dunia.

Ekonom global Shan Saeed, Chief Economist IQI Global, menyatakan bahwa Indonesia berada pada lintasan pertumbuhan kuat dengan fondasi makro yang semakin kokoh.

Saeed menegaskan bahwa konsistensi kebijakan menjadi kunci utama yang membuat pasar global memberi validasi terhadap stabilitas Indonesia. Menurutnya, arah kebijakan fiskal dan moneter yang ditempuh pemerintah dinilai mampu memberikan kepastian serta memperluas daya tarik investasi di berbagai sektor strategis.

“Pertumbuhan 5–5,8% pada 2025 dan 5–6% pada 2026 menunjukkan Indonesia sebagai ekonomi dengan ketahanan tinggi dan struktur kebijakan yang konsisten,” kata Saeed dalam keterangannya.

Ia menilai capaian ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga disiplin kebijakan, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat ketahanan eksternal.

Shan Saeed, Chief Economist IQI Global (Dok. Ist)

Stabilitas Kebijakan RI Dapat Apresiasi Global

Saeed menjelaskan bahwa kerangka kebijakan pemerintah, mulai dari investasi infrastruktur hingga industrialisasi hilir, menjadi pondasi penting dalam mempertahankan pertumbuhan berkualitas. Ia melihat strategi penguatan nilai tambah melalui hilirisasi minerba, pengembangan ekosistem electric vehicle, serta percepatan transformasi digital memiliki dampak jangka panjang bagi daya saing Indonesia.

Pendekatan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia juga disebutnya sebagai bentuk “rekayasa presisi”. Bank Indonesia dinilai menjalankan pelonggaran moneter secara terukur sambil tetap menjaga ketahanan nilai tukar dan stabilitas eksternal. Kondisi inflasi yang stabil di sekitar 2,8%, cadangan devisa yang kuat, serta pergerakan rupiah yang relatif terjaga menjadi bukti kredibilitas otoritas moneter.

Selain itu, Saeed menyoroti peran regulator seperti OJK dan BKPM yang turut meningkatkan kepastian pasar. Upaya percepatan perizinan dan penguatan arus investasi ke sektor-sektor strategis disebut menjadi elemen penting yang memperluas minat investor global. Mulai dari hilirisasi industri, teknologi EV, digital finance hingga transisi energi, seluruhnya membentuk ekosistem investasi yang semakin menarik.

“Pasar tidak hanya merespons mereka memvalidasi kerangka makro Indonesia,” ujar Saeed, merujuk pada pergerakan IHSG yang stabil di kisaran 8.100–8.300 dan aliran modal asing yang bertahan kuat sepanjang tahun.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor global tidak hanya terbentuk akibat tren sesaat, tetapi menjadi hasil dari konsistensi kebijakan pemerintah yang mampu menjaga iklim investasi tetap sehat di tengah dinamika global yang penuh tantangan.

Stabilitas Jadi ‘Mata Uang Strategis’ Menuju 2045

Dalam pandangan Saeed, stabilitas kini telah menjelma sebagai “mata uang strategis” Indonesia dalam menyambut Visi Indonesia Emas 2045. Ia menilai bahwa kejelasan kebijakan, kepastian regulasi, serta disiplin fiskal yang terjaga merupakan faktor utama yang memperkuat posisi Indonesia sebagai emerging market yang “secara struktural investable”.

Stabilitas ini, lanjutnya, menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menarik aliran modal jangka panjang. Investor global disebut semakin melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar besar, tetapi sebagai ekonomi dengan arah kebijakan yang konsisten dan mampu melewati tekanan gejolak global.

Dengan fondasi makro ekonomi yang kokoh, Indonesia diproyeksi akan terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan. Momentum ini dinilai menjadi kesempatan strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional sekaligus memperluas kontribusi Indonesia di panggung global.

Ke depan, Saeed menilai bahwa memperkuat daya saing industri, menjaga stabilitas kebijakan, serta mendorong produktivitas tenaga kerja tetap menjadi agenda utama. Dengan langkah konsisten, Indonesia diyakini berada pada jalur tepat menuju target besar 2045.

Stabilitas, dalam pandangan para ekonom global, bukan lagi sekadar indikator teknis, tetapi aset strategis yang menentukan daya tarik investasi dan masa depan perekonomian nasional. Indonesia kini berada pada momentum yang divalidasi pasar, sebuah fase penting yang menegaskan kuatnya fondasi makro ekonomi yang telah dibangun selama bertahun-tahun.