"Antibodi tadi memberikan perlindungan pada bayi sejak napas pertama," ujarnya.
Vaksin RSV yang diberikan pada ibu hamil merupakan vaksin protein subunit bivalen, bukan vaksin hidup. Karena itu, dia menekankan vaksin ini aman diberikan selama masa kehamilan.
Terkait waktu pemberian vaksin, dr. Amarylis mengungkap rekomendasi global adalah usia kehamilan 28 hingga 36 minggu. Namun, konsensus di Indonesia menetapkan interval 32 hingga 36 minggu sebagai periode optimal. Pada masa ini, transfer antibodi dari ibu ke janin berada pada puncaknya karena plasenta sudah terbentuk sempurna dan aliran darah menuju bayi sangat tinggi.
"Kenapa tidak di trimester pertama? Karena plasenta belum terbentuk sempurna. Transfer antibodi paling efektif saat mendekati kelahiran," paparnya.
Efektivitas vaksin juga telah terbukti melalui studi besar yang melibatkan 7.400 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan perlindungan sebesar 82% terhadap infeksi saluran napas bawah akibat RSV dalam tiga bulan pertama kehidupan bayi, dan 70% perlindungan hingga usia enam bulan.
Sementara soal keamanan, dia menegaskan bahwa efek samping vaksin RSV pada ibu hamil umumnya bersifat ringan dan sementara. Dengan manfaat perlindungan yang signifikan, dia mendorong edukasi yang lebih luas agar ibu hamil memahami pentingnya vaksinasi ini.
(dec/ros)
