Logo Bloomberg Technoz

Ramalan Harga Bitcoin Usai Sempat Drop ke US$89.500

Redaksi
18 November 2025 13:35

Topi bertuliskan Make Bitcoin Great Agian. (Bloomberg)
Topi bertuliskan Make Bitcoin Great Agian. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam jangka pendek Bitcoin diprediksi masih sulit bangkit, trennya terus melemah bahkan sudah diperdagangkan di bawah US$89.500-an. Analis Rachael Lucas dari BTC Markets menyebutkan ada kerentanan di pasar aset digital, utamanya berasal dari investor institusi.

“Investor institusional jadi pendorong utama pergerakan, dengan arus keluar ETF [Exchange-Traded Fund] jadi sinyal aksi profit taking dan posisi  penghindaran risiko menjelang akhir tahun,” dilansir dari TheBlock, Selasa (18/11/2025). Mengutip data SoSoValue, terdapat arus keluar (net outflow) lebih dari US$3 miliar dalam tiga minggu terakhir. 

Kejatuhan Bitcoin dalam dua hari terakhir juga mendorong risiko rugi kolektif investor ETF dengan harga dasar sekitar US$89.600, berdasarkan data Glassnode, dikutip dari laporan Bloomberg News. Ini berarti saat kejatuhan Bitcoin melebihi ambang batas tersebut maka kelompok investor tersebut mengalami kerugian.


Meski begitu, Sean Rose dari Glassnode menyatakan bahwa harga pembelian Bitcoin para holder ETF ada di kisaran US$40.000 hingga US$70.000 (menjadi kabar baik karena masih dalam catatan keuntungan).

ETF Bitcoin awalnya adalah penyelaras antara kripto, yang dianggap volatile, dengan pasar ekuitas, yang lebih mengusung fundamental. Terbukti dengan masuknya dana institusi ke instrumen ini pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.