Logo Bloomberg Technoz

Pada awal 2013, Arsul Sani mengikuti tahapan kedua program perkuliahan yang berisi riset dan penulisan disertasi yang dimulai dengan pengajuan proposal. Namun, Arsul Sani menjadi calon legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari daerah pemilihan Jawa Tengah X untuk Pemilu 2014. Akhirnya, dia terpilih untuk periode 2014-2019 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Oleh karena padatnya kesibukan aktivitas di DPR dan partai, meskipun sempat mengajukan cuti akademik, menyebabkan proses disertasinya yang telah selesai hingga tiga bab menjadi tertunda. Sehingga pada pertengahan 2017, Arsul Sani memutuskan untuk tidak melanjutkan program doktoralnya di Glasgow Caledonian University.

Berselang tiga tahun kemudian, karena merasa sudah setengah jalan menempuh studi doktoralnya, Arsul Sani mencari universitas yang dapat menerima transfer studi agar tidak memulai program doktoral dari awal. Berdasarkan informasi dari alumni GCU, diperoleh rekomendasi Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) di Warsawa, Polandia. Sebelum mendaftar, Arsul Sani telah melakukan verifikasi dengan memeriksa basis data (database) perguruan tinggi luar negeri milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan menemukan Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) tercatat di dalamnya.

Selain itu, Arsul Sani juga menghubungi Kedutaan Besar Polandia di Jakarta yang membenarkan status Collegium Humanum (CH)/Warsaw Management University (WMU) sebagai universitas terdaftar dan memiliki kerja sama global. Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut, Arsul Sani resmi mendaftar di universitas tersebut pada Agustus 2020 dalam program Doctor of Laws (LL.D) dengan skema by research.

Setelah menjalani riset penelitian selama dua tahun, termasuk melakukan penelitian empiris melalui wawancara kepada sejumlah tokoh dan akademisi di Indonesia, Arsul Sani lulus pada Juni 2022. Dia lulus setelah disertasinya diuji melalui “viva voce" dengan judul “Re-examining the considerations of national security interests and human rights protection in counter-terrorism legal policy: a case study on Indonesia with focus on post Bali-bombings development”.

Akhirnya, Arsul Sani menerima ijazahnya secara langsung saat prosesi wisuda doktoralnya pada Maret 2023 di Warsawa yang juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Polandia pada saat itu, Anita Lidya Luhulima.

"Di sanalah diberikan ijazah asli itu. Ini foto dengan Ibu Anita Lidya Luhulima, Dubes RI di Polandia saat itu," ujarnya.

Setelah wisuda tersebut, Arsul Sani membuat legalisasi atas salinan ijazah di KBRI Warsawa untuk keperluan administrasi ke depan. Selain menunjukkan ijazah asli, salinan dokumen legalisasi ini juga telah dilampirkan dalam pengajuan berkas administrasi seleksi calon Hakim Konstitusi MK di Komisi III DPR terdahulu. Arsul Sani pun telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi pencalonannya sebagai Hakim Konstitusi oleh DPR.

(ain)

No more pages