Logo Bloomberg Technoz

Tantangan Batu Bara RI: Permintaan Susut, Biaya Produksi Naik

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 November 2025 10:00

Pekerja memeriksa batu bara di tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Kamis (7/7/2011). (Dadang Tri/Bloomberg)
Pekerja memeriksa batu bara di tambang batu bara terbuka PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Kamis (7/7/2011). (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) membeberkan daya tawar batu bara Indonesia belakangan tergerus akibat biaya produksi yang terus mengalami kenaikan di tengah pelemahan permintaan di pasar global.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani menerangkan struktur biaya produksi batu bara di Indonesia cenderung naik setiap tahunnya.

Selain itu, Gita menambahkan, regulasi yang mengatur industri batu bara domestik beberapa kali mengalami perubahan yang ikut memengaruhi daya saing di pasar internasional.


“Kalau melihat tantangan, perlu melihat dari faktor eksternal seperti permintaan global yang memang sedang menurun, terutama dari China dan India, sementara biaya produksi di dalam negeri terus meningkat dan kebijakan yang cukup berubah,” kata Gita saat dihubungi, dikutip Senin (17/11/2025).

Kendati demikian, Gita menambahkan, batu bara Indonesia cenderung memiliki pasar khusus di kawasan Asia untuk kebutuhan pembangkit.