"Inovasi ini telah membuka peluang bagi kelompok yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional, terutama pelaku UMKM, masyarakat di wilayah terpencil, dan generasi muda," jelasnya.
Salah satu bentuk sinergi konkret dalam penguatan keamanan digital, ungkap Juda adalah lewat pembentukan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), pusat kolaborasi nasional antara regulator dan pelaku industri jasa keuangan.
IASC melibatkan perbankan, penyedia uang elektronik, serta e-commerce dalam penanganan penipuan digital dan pemblokiran dana secara cepat dan terintegrasi.
Juda menambahkan, sinergi antar otoritas juga diperkuat melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah meningkatnya risiko digital.
"OJK tentu saja tidak bisa menjaga sistem keuangan sendirian, bersama Bank Indonesia, LPS dan Kementerian Keuangan, kita bergabung, empat otoritas ini bergabung dalam Komite yang disebut dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK)," pungkasnya.
(lav)
