Logo Bloomberg Technoz

Alasan BI Tahan Bunga Acuan: Redam Inflasi, Topang Rupiah

Krizia Putri Kinanti
22 June 2023 14:46

Gubernur BI, Perry Warjiyo Mengumumkan RDG Bulanan Bulan Juni 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Gubernur BI, Perry Warjiyo Mengumumkan RDG Bulanan Bulan Juni 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Dasar keputusan itu adalah menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 Juni 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5%," tegas Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG di kantornya, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Keputusan tersebut, lanjut Perry, sesuai dengan posisi (stance) kebijakan moneter yaitu memastikan inflasi tetap terkendali di kisaran 2-4% pada 2023 dan 2024.  Selain itu, BI juga akan fokus untuk stabilisasi nilai tukar rupiah karena ada risiko tekanan inflasi yang berasal dari barang impor (imported inflation).

Namun di sisi kebijakan makro prudensial, tambah Perry, posisi BI tetap longgar. "Bauran kebijakan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.