Bukannya bersaing secara agresif di pasar yang sudah padat, Bain asal Boston, lebih fokus pada pasar Eropa yang lebih kecil dan peluang yang lebih terfragmentasi di Asia untuk mendukung infrastruktur data.
“Begitu sukar mendapatkan izin listrik dan izin lokal, dan pasar-pasar tersebut dapat menawarkan peluang menarik untuk pengembangan jika Anda memiliki sumber daya dan mitra yang tepat,” kata Gross.
Pada Juli, Bain Capital mengumumkan pembentukan hscale, sebuah joint venture dengan UK Aquila Group untuk membangun pusat data di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Di AS, Bain lebih fokus pada mendukung layanan yang memungkinkan fasilitas tersebut beroperasi lebih efisien daripada bangunan itu sendiri, katanya. Investasi semacam itu termasuk perusahaan perangkat lunak dan infrastruktur cloud Nutanix dan Coherent Corp., yang menyediakan komponen untuk infrastruktur pusat data.
“Imbal hasil investasi yang terkait sangat menarik,” kata Gross.
Saat ini, belum jelas berapa lama pusat data di AS akan menghasilkan imbal hasil yang signifikan, kata Gross.
Pada akhirnya, ia memperkirakan AI akan menghilangkan beberapa pekerjaan dan menciptakan yang lain, membuka peluang investasi baru seperti mendukung program pelatihan ulang pekerja.
“Akan ada ketidakcocokan dan beberapa gangguan,” kata dia. “Dan itu mungkin saat yang tepat untuk berinvestasi dalam aset fisik di AS.”
(bbn)

































