Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 20 Juni 2023 berpotensi bergerak bervariasi seiring dengan wait and see pemaparan The Fed pada minggu ini. 

Pada perdagangan kemarin, Senin (19/6/2023) IHSG terkontraksi 12,48 poin, atau setara dengan 0,19% dengan menutup perdagangan pada level 6.686,05.

Analisis Teknikal IHSG Hari Ini Selasa 20 Juni (Bloomberg)

Secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan, dengan membentuk lower low. Target koreksi terdekat menuju trendline garis putih pada level 6.659. Adapun resistance sebelumnya yang beberapa kali gagal ditembus, kini menjadi resistance terkuat IHSG pada level 6.720, dan resistance selanjutnya MA-50 pada level 6.755.

Sentimen pada perdagangan hari ini datang dari sentimen regional dan global. Investor menyambut baik mencairnya ketegangan dalam hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Qi Gang melakukan pertemuan yang konstruktif.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Blinken mengatakan AS dan China sepakat tentang perlunya “Menstabilkan” hubungan antar negara. Pernyataan tersebut meluncur setelah pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping, di mana keduanya membahas berbagai masalah termasuk perang Rusia-Ukraina, Korea Utara dan Taiwan.

“Kedua belah pihak juga telah membuat kemajuan dan mencapai kesepakatan mengenai beberapa masalah tertentu,” kata Xi, tanpa menjelaskan lebih lanjut, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor mencerna perhitungan awal (Preliminary) data Consumer Sentiment Index (CSI) AS yang di rilis oleh University of Michigan. CSI naik ke level 63,9 pada Juni, tertinggi dalam empat bulan dari sebelumnya 59,2 pada Mei.

“Ini adalah refleksi dari optimisme investor yang semakin besar seiring dengan meredanya inflasi dan keberhasilan para politisi menemukan jalan keluar dari krisis plafon utang (Debt Ceiling),” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Adapun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (Current Economic Conditions Index) naik ke level 68,0 dari level 64,9 pada Mei, mengalahkan estimasi yang hanya 65,5. Senada, Indeks Ekspektasi Konsumen (Consumer Expectations Index) lompat ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir, menuju 61,3 dari level 55,4 pada Mei dan jauh di atas estimasi 56,5.

Selain itu, fokus perhatian investor minggu ini masih akan tertuju pada Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dengan Jerome Powell bersiap memberikan pemaparan di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu dan Komite Perbankan pada Kamis sebagai bagian dari paparan kebijakan moneter semi-tahunan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, IHSG ditutup terkoreksi 0,19% ke 6.686 dan masih didominasi oleh munculnya volume penjualan.

“Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.660 sebagai support terdekatnya, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave v dari wave (i) dari wave [iii] dimana hal tersebut akan membawa IHSG menguat untuk menguji rentang 6.764–6.819 pada label hitam,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (20/6/2023).

Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG break 6.660 maka IHSG akan membentuk wave b dari wave (i) dari wave [iii] yang akan membawa IHSG terkoreksi terlebih dahulu ke 6.614–6.641 pada label merah.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BMRI, JPFA, PNLF, dan ACES.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG melemah dengan penurunan 0,19%, dengan investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp347 miliar pada reguler market.

Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah pada hari ini, dengan resistance 6.651–6.600 dan support 6.700–6.730 Dengan saham rekomendasinya ialah INKP, ARTO, CTRA, BIRD, INDF, dan MAPA.

(fad)

No more pages