Secara keseluruhan, APBN 2025 mengalami defisit Rp371,5 triliun per akhir September 2025 atau 1,56% terhadap produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, posisi keseimbangan primer masih mencatat surplus Rp18 triliun.
"Defisit anggaran 1,56% terhadap PDB. Keseimbangan primer surplus Rp18 triliun," ujar Purbaya.
Realisasi defisit APBN sampai akhir September tercatat Rp371,5 triliun atau melonjak 52,7% dibanding posisi defisit periode yang sama tahun lalu. Angka ini memiliki porsi 56,1% dibanding target defisit sepanjang 2025 yang sebesar -Rp662 triliun atau 2,78% terhadap PDB.
Defisit anggaran terjadi akibat realisasi pendapatan negara lebih rendah dibanding realisasi belanja negara.
Dari sisi pembiayaan anggaran, pemerintah telah berutang Rp458 triliun sampai September 2025. Angka ini melonjak 31,7% dibanding September 2024. Menurut porsinya, jumlah utang tercatat 69,2% dari target pembiayaan anggaran yang sebesar Rp662 triliun.
(lav)































