Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham emiten perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi rebound, setelah sebelumnya mengalami penurunan yang cukup dalam. Seiringan dengan fundamental perusahaan yang terus membaik.

Sepanjang tahun ini (year–to–date), harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sudah melemah 25,96% secara point–to–point, bersama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 24%. Sementara harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun masing–masing 10,4% dan 10% dalam periode yang sama.

Mengutip paparan Head of Research, Maybank Sekuritas, Senin (13/10/2025), tanda–tanda likuiditas perbankan terus membaik. Tercermin dari pertumbuhan kredit industri perbankan meningkat menjadi 7,6% year–on–year pada Agustus 2025, menguat dari 7,0% yoy pada Juli 2025.

Selain itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,0% yoy melampaui pertumbuhan kredit. Dengan demikian, rasio Loan–To–Deposit (LDR) turun menjadi 86,4% pada Agustus 2025, dari puncaknya di 88,6% pada Desember 2024.

“Kondisi ini, ditambah dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan serta penyaluran likuiditas dari Kementerian Keuangan, membuat kami lebih menyukai saham perbankan yang sensitif terhadap suku bunga,” terang Jeffrosenberg Chenlim Head of Research Maybank.