Urutan preferensi Maybank untuk saham perbankan Indonesia adalah BBRI, BBCA, ARTO, BRIS, BBNI, dan BMRI, dengan keseluruhannya dengan rating buy/beli.
Pertumbuhan kredit mulai meningkat, lanjut riset tersebut. Kredit tumbuh 7,6% yoy pada Agustus 2025, dipimpin oleh kredit investasi yang melonjak 13% yoy, diikuti oleh kredit konsumsi rumah tangga yang mengalami pertumbuhan 7,8% yoy, sementara pertumbuhan kredit modal kerja 3% yoy.
“Kami memperkirakan likuiditas akan terus longgar seiring dengan pemangkasan suku bunga dan penyaluran likuiditas oleh pemerintah.”
Bersama dengan sikap Bank Indonesia (BI) yang pro-pertumbuhan (pro-growth), diprediksi akan mendorong peningkatan likuiditas dan memperkuat permintaan kredit seiring dengan penurunan suku bunga.
Konsensus Pasar
Lantas bagaimana dengan konsensus terbaru di pasar? Berapa target harga yang perlu dicermati investor?
Untuk BMRI, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 36 analis menghasilkan pandangan bullish dengan mayoritas memberi rekomendasi beli. Sebanyak 30 analis (83,3%) merekomendasikan buy terhadap saham BMRI, dan 6 sisanya terbagi antara tahan (hold) dan jual (sell).
Target harga BMRI dalam 12 bulan ke depan adalah Rp 5.545/saham. Artinya, ada potensi kenaikan 31,4% dari posisi perdagangan siang hari ini di Rp 4.220/saham.
Senada, konsensus juga merekomendasikan saham BBCA dengan pandangan bullish. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg, 33 analis menyematkan rating buy (94,3%), dan 2 sisanya (5,7%) memberi rekomendasi tahan. Tidak ada yang memberi rekomendasi jual.
Target harga BBCA untuk 12 bulan ke depan ada di Rp 10.760/saham. Dengan target tersebut, ada potensi cuan mencapai 46,9% dari posisi harga saat ini di Rp 7.350/saham.
Adapun untuk BBNI, terdapat 36 analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus versi Bloomberg. Dari jumlah tersebut, 32 analis (88,9%) mengganjar rekomendasi buy.
Lalu hanya 2 analis (5,6%) yang merekomendasikan hold. Hanya 2 analis (5,6%) yang memberi rekomendasi jual.
Target harga saham BBNI dalam 12 bulan ke depan adalah Rp 5.030/saham. Jadi, ada potensi cuan 28,6% dibanding harga perdagangan hari ini di Rp 3.910/saham.
Kemudian untuk BBRI, terdapat 38 analis yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus oleh Bloomberg. Hasilnya, 30 analis (78,9%) memberi rekomendasi beli saham BBRI.
Hanya tujuh analis (18,4%) yang merekomendasikan hold. Sedang ada satu analis (2,6%) yang menyematkan rating sell.
Target harga BBRI untuk 12 bulan ke depan ada di Rp 4.652/saham. Dengan demikian, ada potensi return mencapai 26,8% dari posisi harga hari ini di Rp 3.670/saham.
(fad/aji)































