Bloomberg Technoz, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendesak pemerintah agar menerapkan kebijakan pro kesehatan kepada anak. Salah satunya terkait cukai rokok.

Desakan ini muncul setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan belum akan menaikkan tarif cukai rokok sampai tahun depan.

“Paparan rokok itu bisa lewat asap pasif atau hal-hal yang menempel pada baju. Oleh karena itu IDAI mendesak pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang pro kesehatan anak, memperkuat regulasi dan penegakan hukum soal kualitas udara, serta memperluas kawasan tanpa rokok di semua tempat publik, termasuk taman bermain dan sekolah,” ujar Ketua Umum IDAI Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K)  dalam seminar kesehatan, Kamis (9/10).

Ia menegaskan, perlindungan anak dari paparan asap rokok dan polusi udara tidak bisa hanya diserahkan kepada sektor kesehatan. “Ini perlu kebijakan lintas sektor, terutama dari pemerintah. Kami minta perhatian agar anak-anak bisa tumbuh dan berkembang tanpa terpapar bahaya asap rokok,” tambahnya.

Indonesia tercatat memiliki lebih dari 70 juta perokok aktif, termasuk remaja dan usia produktif. IDAI menilai, jika pemerintah ingin menekan dampak kesehatan tanpa mengorbankan fiskal, langkah seperti pembatasan iklan dan promosi rokok, serta peningkatan edukasi bahaya rokok di masyarakat harus segera digencarkan.