Sebaliknya, Takaichi mendorong kebijakan fiskal ekspansif dan dalam survei Kyodo baru-baru ini menyatakan bahwa BOJ sebaiknya mempertahankan suku bunga saat ini. Meski ekspektasi pertumbuhan meningkat setelah kemenangannya, kekhawatiran muncul mengenai potensi peningkatan pasokan obligasi serta berkurangnya peluang kenaikan suku bunga oleh BOJ bulan ini.
“Ini bisa menjadi kejutan positif bagi pasar saham,” ujar Anna Wu, analis strategi investasi lintas aset di VanEck Australia. “Saya tidak akan terkejut jika imbal hasil obligasi jangka panjang naik sedikit pada Senin, mengingat kebijakan fiskalnya yang ekspansif,” tambahnya, sembari menilai Takaichi kecil kemungkinan akan melakukan stimulus berlebihan sehingga volatilitas pasar akan tetap terbatas.
Di kawasan Asia lainnya, kontrak berjangka menunjukkan saham Australia berpotensi naik, sementara pasar Hong Kong diperkirakan melemah. Pasar saham di China daratan masih tutup untuk libur nasional, sedangkan pergerakan di Australia kemungkinan terbatas karena libur umum di Sydney.
Sementara itu, futures indeks saham AS naik setelah S&P 500 berakhir nyaris tidak berubah pada perdagangan Jumat, terbebani aksi jual di saham-saham teknologi. Bitcoin mencatat rekor tertinggi baru pada akhir pekan di tengah reli aset berisiko, dipicu oleh spekulasi soal potensi penutupan pemerintahan AS dan optimisme terhadap kinerja historis kripto di bulan Oktober yang kerap disebut “Uptober.”
Para pelaku pasar Asia juga menyoroti futures obligasi Prancis, setelah kabinet baru yang diumumkan Presiden Emmanuel Macron menuai kritik tajam dari oposisi. Sebagian besar menteri senior dari kabinet Perdana Menteri sebelumnya, Francois Bayrou, tetap dipertahankan, sementara Roland Lescure ditunjuk sebagai Menteri Keuangan baru. Lescure kini menghadapi tantangan untuk meloloskan anggaran di parlemen yang terpecah.
Euro melemah pada perdagangan awal Senin di tengah penguatan dolar AS secara luas.
(bbn)
