Diketahui, KKPI telah memulai penyelidikan perpanjangan safeguard measures terhadap impor barang pakaian dan aksesori pakaian sejak November 2024.
Penyelidikan tersebut didasarkan pada permohonan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). API mengajukan penyelidikan perpanjangan TPP mewakili industri dalam negeri untuk 131 nomor HS 8 digit sesuai dengan BTKI Tahun 2022.
"KPPI mengindikasikan bahwa masih terjadi kerugian serius atau ancaman kerugian serius yang dialami pemohon, serta belum optimalnya penyesuaian struktural yang baru mencapai 63%. Oleh karena itu, pemohon masih membutuhkan waktu tambahan untuk menyelesaikan program penyesuaian struktur," kata Franciska melalui keterangan pers, November 2024.
Komoditas yang dimaksud berasal dari Tiongkok, Bangladesh, Singapura, Vietnam, Turki, Kamboja, India, dan Maroko.
KPPI mencatat, impor utama pakaian dan aksesori pakaian berasal dari beberapa negara, di antaranya Tiongkok sebesar 35,27%; Bangladesh 16,11%; Singapura 9,25%; Vietnam 9,08%; Turki sebesar 5,82%; Kamboja 5,08%; India 4,79%, dan Maroko 3,31%.
Selain delapan negara tersebut, pangsa impor negara berkembang masih di bawah 3% dari total impor 2023.
(ell)
































