Logo Bloomberg Technoz

Cakupan Subsidi Biodiesel B50 Rentan Dipersempit, Ini Sebabnya

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 September 2025 13:00

Area pengelolaan sawit milik Sawit Sumbermas Sarana atau SSMS. (Dok: perusahaan)
Area pengelolaan sawit milik Sawit Sumbermas Sarana atau SSMS. (Dok: perusahaan)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Peneliti energi independen Akhmad Hanan menilai, jika pemerintah harus membatasi ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) demi memenuhi kebutuhan untuk B50, segmen pelayanan publik atau public service obligation (PSO) penerima ‘subsidi’ biodiesel bisa dipersempit.

Akhmad, yang juga anggota Pusat Studi Ketahanan Energi Universitas Pertahanan, berpendapat meskipun pasokan CPO untuk B50 akan terjamin, opsi menekan ekspor tersebut diprediksi membuat pendanaan program mandatori biodiesel makin diketatkan.

Apalagi, sumber dana yang dimanfaatkan untuk insentif pendanaan biodiesel berasal dari pungutan ekspor (PE) CPO yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sehingga turunnya ekspor CPO akan membuat storan PE turut menurun.


“Tidak tertutup kemungkinan ada sistem kuota berbasis wilayah atau sektor, agar ‘subsidi’ tidak bocor ke penggunaan nonprioritas,” kata Akhmad, ketika dihubungi Jumat (26/9/2025).

Mesin mengekstrak minyak kelapa sawit dari tandan buah segar di fasilitas pemrosesan./Bloomberg-Ivan Valencia

Beralih ke APBN