Adapun, Djoko melaporkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi hingga Agustus 2025 mencapai 18 sumur atau baru sebesar 36,9% dari total target 46 sumur.
Djoko memprediksi sepanjang tahun ini akan terdapat 43 sumur eksplorasi yang berhasil dilakukan pengeboran atau setara 93,5% dari target 46 sumur eksplorasi.
“Dari kegiatan eksplorasi tersebut, ada 20 struktur yang sudah rilis persetujuan status eksplorasinya,” ucap Djoko.
Dia menyebut temuan sumber daya dari 20 struktur sumur eksplorasi yang telah disetujui plan of development (POD) tersebut mencapai 919,35 juta barel setara minyak (MMBOE).
Selain itu, terdapat empat struktur sumur yang diserahkan untuk tahap plan of production (POP) dengan total cadangan berdasarkan estimasi tengah (2C) mencapai 63 juta barel minyak (MMBO) dan 19,8 miliar kaki kubik gas (BCFG).
Empat sumur tersebut yakni, Padang Pancuran dengan estimasi 400 BOPD yang ditargetkan onstream pada kuartal IV-2025, West Kalabau sekitar 100 BOPD yang juga direncanakan berproduksi pada kuartal IV-2025, CEN-02 Deep sekitar 200 BOPD pada pada kuartal IV-2025, serta Sihangat-2 dengan estimasi 100 BOPD pada pada kuartal IV-2025.
“Estimasi kontribusi sekitar 800 barrel oil per day [BOPD],” terang Djoko.
Selanjutnya, terdapat empat struktur sumur sedang dalam proses evaluasi menuju tahap POP dengan total estimasi tengah 15 MMBO dan 233 BCFG. Struktur tersebut meliputi EPN-02, Dayung 2B dan 5B, NW Wilela, serta SAS-2 yang saat ini masih dalam tahap pengujian atau prolonged test.
Djoko juga melaporkan beberapa penemuan sumur eksplorasi pada 2025, setidaknya dilaporkan terdapat lima penemuan penting yang berasal dari SKBD-001 oleh Pertamina EP, NW Wilela-1 oleh Pertamina EP, Dayung-5B milik Medco E&P Grissik, CEN-2 Deep oleh EMP, serta West Kalabau oleh Medco E&P Rimau.
Djoko mengatakan, dari 17 sumur eksplorasi yang dibor, terdapat lima sumur yang berhasil menemukan cadangan baru, tujuh sumur kering, dan lima sisanya masih dalam proses.
Secara keseluruhan, Djoko melaporkan rasio keberhasilan eksplorasi sebesar 42% dan tambahan sumber daya sebesar 21 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE).
(azr/wdh)
