Logo Bloomberg Technoz

Adapun sebagai gambaran hingga kuartal I-2025, perseroan mencatat kerugian periode berjalan sebesar US$9,21 juta, menandakan beban yang semakin berat di tengah absennya pendapatan operasional.

Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu dimana tercatat US$4,17 juta. Tren negatif ini memperpanjang catatan merah perusahaan, setelah sepanjang 2024 Merdeka Gold juga menanggung rugi hingga US$12,70 juta. Pada 2023, perseroan masih mencatat defisit senilai US$6,83 juta.

Membengkaknya kerugian kuartal pertama 2025 terutama disebabkan nihilnya pemasukan. Prospektus mengungkapkan perusahaan tidak memperoleh pendapatan sama sekali, mengulang kondisi serupa pada tahun buku 2022.

Meski begitu, perusahaan tetap memiliki basis aset yang cukup besar. Per Maret 2025, MGR membukukan total aset senilai US$543,30 juta dengan ekuitas US$263,30 juta.

Di sisi lain, kewajiban juga tidak kecil. Total liabilitas MGR mencapai US$280,09 juta, terdiri atas utang jangka panjang sebesar US$202,09 juta serta kewajiban jangka pendek senilai US$77,91 juta.

Saham EMAS Sudah Dinego di Harga Diskon

Merdeka Gold pada Selasa (23/9/2025) resmi menjadi emiten di pasar modal Indonesia dengan menawarkan 1,62 miliar saham baru dengan harga Rp2.880/saham. Pada listing perdana lonjakan harga menembus batas atas auto rejection (ARA) ke Rp3.600.

PAda hari yang sama terjadi terjadi transaksi saham EMAS di pasar negosiasi dengan harga di diskon atau di bawah harga pasar reguler, sekitar Rp2.884/saham. Total transaksi mencapai Rp7,06 triliun.

Sebelum ARA tercatat 29,31 juta saham diperdagangkan di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp105,51 miliar. Kapitalisasi pasar EMAS Rp58,25 triliun. 

Mengingkatkan, BEI mencatat IPO EMAS mengalami kelebihan permintaan hingga 4,62 x, atau setara 7,48 miliar saham, jauh melampaui jumlah yang ditawarkan pada masa penawaran perdana. Minat yang besar ini melibatkan 406.231 investor,

Dalam prospektusnya disebutkan bahwa sebagian dana hasil IPO akan dialokasikan untuk refinancing, termasuk pelunasan kewajiban kepada induk usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Dari total dana yang dihimpun, sekitar US$260 juta atau Rp4,26 triliun akan digunakan untuk melunasi pinjaman ke MDKA. Sementara itu, masing-masing US$20 juta (Rp328,4 miliar) akan disalurkan ke PT Pani Bersama Tambang dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera sebagai tambahan modal kerja.

Di sisi lain, EMAS hingga kini masih mencatat kerugian sejak 2022 karena proyek tambang emas belum menghasilkan produksi. Perseroan menargetkan kegiatan penambangan baru dimulai pada kuartal IV-2025, dengan produksi perdana emas dijadwalkan pada Februari–Maret 2026.

(art/wep)

No more pages