Sebagian Besar Hiu Paus di RI Luka, Ulah Aktivitas Manusia
Dinda Decembria
17 September 2025 17:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekelompok peneliti internasional menunjukkan bahwa banyak hiu paus di perairan Indonesia, terutama di wilayah Bentang Laut Kepala Burung, Papua Barat, mengalami luka atau bekas-bekas cakaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Luka‐luka ini sangat umum, dan para peneliti menyebut bahwa perubahan sederhana dalam praktik perikanan serta operasi kapal wisata bisa membantu menguranginya.
"Kami menemukan bahwa bekas luka dan cedera sebagian besar disebabkan oleh faktor antropogenik, seperti tabrakan dengan 'bagan' - anjungan penangkapan ikan tradisional dengan jaring angkat - dan kapal wisata pengamatan hiu paus," kata Dr. Edy Setyawan, kepala ilmuwan konservasi di Elasmobranch Institute Indonesia, sekaligus penulis korespondensi studi tersebut dalam pernyataanya kepada science daily, dikutip Rabu (17/9).
Temuan Utama
Dari pengamatan terhadap 268 ekor hiu paus unik antara tahun 2010 sampai 2023 di kawasan Cenderawasih Bay, Kaimana, Raja Ampat, dan Fakfak, sebanyak 62% di antaranya memiliki bekas luka yang disebabkan oleh manusia—seperti benturan dengan bagan (platform penangkapan ikan tradisional dengan jaring angkat) dan kapal wisata.
Sebagian besar luka berupa abrasions ringan, yaitu kulit tergores atau terkelupas, bukan luka berat seperti amputasi atau trauma dari baling‐baling kapal. Kondisi luka ringan ini biasanya terjadi akibat hiu paus bergesekan dengan bagian tajam dari bagan atau struktur kapal.

































