Logo Bloomberg Technoz

Hingga siang ini, proses evakuasi di GBC pun masih tetap berlangsung dan memasuki hari kedelapan.

Evakuasi longsor di tambang Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua Tengah, Kamis (11/9/2025) malam. (dok. Freeport Indonesia)

Lebih lanjut, Tri menyatakan longsor tersebut membuat operasional GBC berhenti untuk sementara. Tak ayal, kapasitas produksi tambang Freeport turun menjadi 30% dari total kemampuan tambang.

“Produksi pasti berdampak. Sementara ini produksi [di tambang GBC] berhenti. [Kapasitas produksi tambang hanya] 30% dari kapasitas total,” ujar Tri.

Untuk diketahui, longsor tersebut mulanya dilaporkan terjadi pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 22.00 WIT. Dalam keterangan resminya, Freeport melaporkan terdapat aliran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave yang menutup jalur akses dan membuat tujuh pekerja terjebak.

Perseroan sebelumnya juga telah memastikan bahwa perwakilan keluarga dari 7 karyawan itu telah berada di Timika dan terus mendapat pembaruan situasi secara berkala.

Dalam kesempatan sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membeberkan tenggat evakuasi maksimal 30 jam dari kejadian awal telah meleset.

Hanya saja, Yuliot mengatakan, tim di lapangan telah telah membuat dua kanal terowongan baru untuk mengatasi longsoran di lokasi insiden tambang tembaga bawah tanah di Papua Tengah itu.

“Jadi 2 terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal. Ini tempat pegawai yang terjebak tadi. Namun, [pekerja] yang bersangkutan tidak ada di lokasi yang bersangkutan, karena terowongan yang ada di dalam itu kan ini berliku-liku dan juga cukup dalam,” kata Yuliot ditemui di kantor Kementerian ESDM, akhir pekan lalu.

Berdasarkan pantauan terakhir, terangnya, tim evakuator sempat menjalin komunikasi awal via handy talky (HT) dengan para pekerja yang terjebak tersebut. Akan tetapi, saat ini komunikasi tersebut terputus dan lokasi mereka belum ditemukan.

“Jadi komunikasi ini mungkin habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi. Namun, tim di lapangan itu berusaha untuk melihat arahnya ke terowongan mana, karena kondisinya agak berbeda dari perkiraan awal, ini diusahakan secepatnya.”

Freeport sendiri mengandalkan tiga tambang yang dimiliki yakni; Grasberg Block Cave yang menghasilkan sekitar 140.000 ton bijih sehari, Deep Mill Level Zone (DMLZ) sekitar 70.000 ton bijih sehari, dan Big Gossan 7.000 ton bijih per hari dengan kadar tembaga yang lebih tinggi.

Adapun, Freeport sebelumnya mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM menyetujui volume bijih yang ditambang Freeport sebanyak 212.000 ton per hari dalam revisi rancangan kerja anggaran dan biaya (RKAB) 2025.

Dalam bijih tersebut terdapat 1% kandungan tembaga dan 1 gram/ton emas. Sementara itu, bijih yang ditambang secara anual ditargetkan sebanyak 75—77 juta ton untuk tahun ini.

Jumlah konsentrat yang diproduksi secara harian disetujui sebanyak 10.000 ton dan secara tahunan 3,5 juta ton, tergantung kadar tembaga yang ditambang. Kemudian, produksi tembaga tahun ini sebanyak 1,67 miliar pon, emas 1,6 juta ons, dan 5,7 juta ons.

(azr/wdh)

No more pages