Kata Eramet Soal Tudingan ‘Nikel Kotor’ dalam Pertambangan RI
Azura Yumna Ramadani Purnama
26 August 2025 11:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet menyatakan tudingan ‘nikel kotor’ atau dirty nickel dalam praktik pertambangan di Indonesia tak dapat diterima.
Menurutnya, kampanye tersebut mulai mencuat dari negara Barat ketika banyak smelter di wilayah tersebut tutup dan dominasi Indonesia dalam industri nikel global meningkat.
“Jadi, ada dampak pada ekonomi beberapa negara Barat. Jadi, orang mungkin tergoda untuk mengatakan bahwa Indonesia memproduksi nikel, harganya murah, jadi itu 'kotor'. Jadi, ada pemikiran probabilitas seperti itu,” kata Baudelet dalam taklimat media di Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Dalam kaitan itu, dia menegaskan bahwa setiap aktivitas pertambangan tidak dapat dipungkiri memang meninggalkan jejak lingkungan.
Akan tetapi, dia memandang praktik pertambangan nikel di Tanah Air sudah terbilang baik dan menerapkan praktik tata kelola tambang berkelanjutan.
































