Logo Bloomberg Technoz

“Kami telah mengonfirmasi bahwa ketika pihak AS mengambil langkah merevisi perintah eksekutif terkait tarif universal, mereka juga akan mengeluarkan perintah baru untuk memangkas tarif mobil dan suku cadang,” ujar Akazawa. “Kami akan terus mendesak pihak AS melalui semua jalur dan cara yang tersedia agar hal tersebut segera terealisasi,” tambahnya.

Ia mengatakan belum tahu kapan perintah tersebut akan diterbitkan, namun ia tidak memperkirakan akan memakan waktu hingga enam bulan atau setahun.

Di bawah sistem stacking, tarif 15% dikenakan di atas tarif yang sudah ada terhadap produk Jepang. Ketika Jepang mendapat pengecualian, tarif 15% hanya berlaku untuk barang yang sebelumnya dikenai tarif di bawah 15%, sedangkan barang dengan tarif di atas 15% tidak lagi dikenai tambahan.

Yang lebih berdampak bagi ekonomi Jepang, para produsen mobil masih menghadapi tarif 27,5% yang merupakan gabungan dari tarif lama 2,5% dan tarif baru 25% yang diberlakukan Trump.

“Setiap hari, kerugian yang dialami perusahaan Jepang semakin besar,” kata Akazawa. Ia menyebut beberapa perusahaan mengalami kerugian hingga ¥100 juta (sekitar 679.000 dolar AS) per jam, meski tak merinci nama perusahaannya.

“Dalam hal ini, posisi kami tetap sama seperti sebelumnya. Kami menginginkan perintah eksekutif tersebut segera diterbitkan,  kalau bisa lebih cepat satu hari atau bahkan satu detik,” tegasnya.

Ketidakpastian mengenai waktu pemangkasan tarif menjadi 15% menyulitkan perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung ekonomi Jepang tersebut untukmenyusun rencana ke depan. Sektor otomotif menyerap sekitar 8% tenaga kerja nasional dan menjadi acuan bagi pertumbuhan upah, yang turut mendorong langkah Bank Sentral Jepang menaikkan suku bunga secara bertahap.

Toyota Motor Corp. pekan ini memangkas proyeksi laba tahunannya, dengan memperkirakan penurunan sebesar ¥1,4 triliun (9,5 miliar dolar AS) akibat tarif AS. Produsen mobil terbesar dunia itu kini memperkirakan laba operasional sebesar ¥3,2 triliun untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2026, turun dari proyeksi awal sebesar ¥3,8 triliun.

Beberapa produsen mobil bahkan sudah berharap pemangkasan tarif bisa dilakukan lebih cepat. Honda Motor Co. pada Rabu menaikkan proyeksi laba tahunannya dengan mempertimbangkan tarif 15% untuk barang Jepang, dan kini memperkirakan laba operasional sebesar ¥700 miliar (4,7 miliar dolar AS) untuk tahun fiskal hingga Maret 2026, naik dari proyeksi sebelumnya ¥500 miliar.

Akazawa menyebut ketidaksesuaian terkait tarif stacking sebagai kesalahan administratif dalam proses implementasi kesepakatan, dan menegaskan bahwa Jepang dan AS sebenarnya sejalan dalam perjanjian dagang yang dicapai akhir Juli lalu. Ia juga membela keputusannya untuk tidak membuat perjanjian tersebut dalam bentuk tertulis,  keputusan tersebut kini dipertanyakan oleh oposisi seiring membesarnya kebingungan mengenai detail kesepakatan.

Namun, Akazawa tidak memberikan kepastian kapan pemangkasan tarif menyeluruh maupun tarif otomotif secara khusus akan diberlakukan, dan hanya menyatakan bahwa hal itu akan dilakukan “pada waktu yang tepat.” Ia juga mengisyaratkan kemungkinan akan terus melakukan kunjungan ke Washington.

“Sejauh yang saya pahami, pihak AS akan menangani hal ini secara wajar. Karena itulah kami menyebut tarif tersebut akan diberlakukan ‘pada waktunya’,” ujarnya.

(bbn)

No more pages