Menurut Tri, torehan tersebut masih belum maksimal sebab harga komoditas sedang tak bersahabat hingga akhirnya memengaruhi kinerja perusahaan tambang dan migas.
“Harganya turun enggak? Produknya turun enggak?” kata Tri menjelaskan setoran PNBP sektor energi belum maksimal.
Bagaimanapun, dia menggarisbawahi setiap tahunnya sektor energi dan tambang menyumbang Rp400 triliun ke kas negara melalui setoran PNBP dan pajak-pajak terkait dengan sektor tersebut.
“Kontribusinya itu sekitar Rp400-an triliun setiap satu tahun. Itu meliputi pajak-pajak dan lain sebagainya,” ujarnya.
Sekadar catatan, realisasi PNBP sektor ESDM sepanjang 2024 mencapai Rp269,65 triliun atau 113% dari target APBN sebesar Rp 238,39 triliun.
Jumlah itu dikontribusikan dari migas sebesar Rp110,91 triliun; minerba Rp140,46 triliun; panas bumi Rp2,84 triliun; dan penerimaan lain sebesar Rp15,44 triliun.
(azr/wdh)
































