Ia juga menegaskan bahwa perusahaan tetap mampu menjaga tren pertumbuhan meskipun menghadapi tantangan eksternal. “Kami bersyukur di tengah tantangan eksternal seperti tekanan nilai tukar dan dinamika industri, Elnusa tetap mampu menjaga tren pertumbuhan pada pendapatan usaha. Penguatan lini bisnis perusahaan menunjukkan bahwa fondasi operasional kami kian solid,” ujar Stanley.
Dari sisi operasional, Elnusa mencatat berbagai capaian penting, antara lain survei seismik 3D seluas 564,85 km² dan 2D sepanjang 13,14 km, penyelesaian 551 pekerjaan wireline, dan 7.401 aktivitas well testing. Selain itu, Modular Rig dioperasikan pada lima sumur dan HWU pada 81 sumur.
Di bidang jasa penunjang migas, unit marine support melaksanakan 21 proyek aktif dengan tingkat utilisasi aset 80% tanpa insiden kecelakaan kerja. Warehouse & data management juga menunjukkan performa tinggi dengan utilisasi aset 95% serta keberhasilan meraih re-sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 20000-1:2018.
Sementara itu, segmen distribusi dan logistik energi mencatatkan kontribusi signifikan melalui pengangkutan BBM sebesar 11,85 juta kiloliter, pengelolaan depot BBM dan LPG, serta distribusi pelumas dan bahan kimia.
Memasuki paruh kedua 2025, Elnusa telah menyiapkan strategi penguatan kinerja hingga akhir tahun, dengan fokus pada aspek HSSE, efisiensi biaya, sinergi antarlini bisnis, peningkatan investasi tepat guna, dan pengembangan SDM.
Stanley menyampaikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya dianggap sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai budaya yang terus diperkuat guna menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.
Dengan strategi yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan, Elnusa optimistis dapat terus memperkuat kontribusinya terhadap industri migas nasional.
(tim)































