Sementara itu, komoditas lainnya seperti logam tanah jarang, pasir silika, emas, perak, hingga kobalt mengambil porsi sebesar Rp1,4 triliun.
Disektor minyak dan gas (migas) tercatat mencapai Rp10,7 triliun, sementara perkebunan dan kehutanan Rp36,3 triliun, dengan komoditas kelapa sawit menjadi yang terbesar Rp16,4 triliun. Sektor perikanan dan kelautan mengambil porsi investasi hilirisasi terendah atau hanya mencapai Rp1,3 triliun
Secara total, realisasi investasi sepanjang kuartal II-2025 mencapai Rp477,7 triliun, atau naik 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan naik 2,69% secara kuartalan.
Realisasi tersebut juga mengambil porsi sekitar 25% dari target total investasi yang dicanangkan sepanjang tahun ini yang mencapai Rp1.905,6 triliun.
Dari asalnya, investasi dikontribusikan oleh penanaman modal yang berasal dari dalam negeri (PMDN) sebesar Rp275,5 triliun atau setara 57,7%. Sementara, penanaman modal asing (PMA) mengambil porsi 42,3% atau senilai Rp202,2 triliun.
Dari sisi daerah, wilayah luar Jawa kembali memegang porsi investasi terbesar mencapai Rp240,2 triliun atau setara 50,3%. Sementara di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp237,5 triliun atau setara 49,7%.
Dari sisi provinsi, Jawa Barat memegang porsi terbanyak yakni sebesar Rp72,5 triliun atua setara 15,2%, diikuti DKI Jakarta yang sebesar Rp71,1 triliun (14,9%), serta Jawa Timur yang berada diposisi ketiga dengan nilai sebesar Rp38,6 triliun (8,1%).
(lav)





























