Dia memaparkan bahwa ketidakpastian perekonomian global pada kuartal II tetap tinggi, akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah. Kedua hal itu meningkatkan ketidakpastian yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi global, baik di AS, Eropa maupun Jepang.
"Pada kuartal II 2025, pertumbuhan ekonomi China tercatat 5,2%, lebih rendah dari kuartal I 2025 yang sebesar 5,4% (yoy) akibat menurunnya ekspor China ke AS," tutur dia.
(lav)
No more pages































