Kedua kapal dijadwalkan mulai beroperasi pada semester I/2026, setelah proses konstruksi dan uji kelayakan rampung. Dalam proses pembuatannya, CDIA menggandeng mitra teknologi untuk menjamin efisiensi operasional serta emisi yang rendah.
Suryandi mengklaim langkah ekspansi ini sekaligus memperkuat konektivitas distribusi dari fasilitas produksi Chandra Asri Group ke berbagai wilayah, termasuk pasar potensial di Asia Tenggara dan Eropa. Saat ini, CDIA Group sudah mengoperasikan delapan kapal dengan kapasitas 5.000–8.600 DWT dan lima dermaga, serta tangki penyimpanan berkapasitas total 648.000 m³.
Selain itu CDI Group mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 320 MW, pabrik-pabrik pengolahan air dengan kapasitas total 4.045 liter per detik serta lima dermaga.
CDIA listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (9/7/2025). Harga saham CDIA menembus batas auto reject atas (ARA) dengan lonjakan 34,74% ke level Rp256/ saham dari harga penawaran umum Rp190.
Antusiasme pasar terhadap saham perdana emiten ini memang sudah terlihat sejak masa penawaran umum. Berdasarkan data BEI, CDIA mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 15,06 kali pada skema penjatahan pasti (fixed allotment).
Dari total rencana 12,48 miliar saham yang dilepas ke publik, perseroan menerima total pesanan sebanyak 187,98 miliar saham atau tepatnya 187.983.031.700 lembar.
Dengan melepas 12,48 miliar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, CDIA berhasil meraup dana segar maksimal senilai Rp2,37 triliun dari aksi penawaran umum perdana saham (IPO).
(dhf)






























