Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menjadi salah satu dari 9 orang yang ditetapkan sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di subholding PT Pertamina (Persero) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018—2023. 

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Toto dalam kasus tersebut selaku SVP Integrated Supply Chain Pertamina pada periode Juni 2017 hingga November 2018. 

Dalam kasus dugaan korupsi minyak mentah, Kejagung menyebut Toto berperan melakukan dan menyetujui pengadaan impor minyak mentah dengan mengundang DMUT/supplier yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta lelang (dikenakan sanksi karena tidak mengembalikan kelebihan bayar).

“Dan menyetujui DMUT/supplier tersebut sebagai pemenang meskipun praktik pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prinsip dan etika pengadaan yaitu value based yang dicantumkan dalam lelang impor minyak mentah dan perlakuan istimewa kepada supplier tersebut,” kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung Abdul Qohar dalam konferensi pers, Kamis (10/7/2025) petang.

Dirut IBC Toto Nugroho usai ditetapkan sebagai tersangka megakorupsi minyak mentah Pertamina oleh Kejagung, Kamis (10/7/2025) malam. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Toto sendiri merupakan Dirut IBC sejak April 2021 hingga sekarang. Dia meraih gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada 1992 kemudian melanjutkan studinya di University of Texas dan meraih gelar Master of Chemical Engineering pada 2000 serta dari INSEAD Global Leadership, Singapura pada 2015.

Sebelum menjabat sebagai Dirut IBC, Toto memiliki karier yang cukup panjang yakni 25 tahun di Pertamina.

Pada 2015, Toto menjabat sebagai Managing Director PT Pertamina International Marketing & Distribution Pte. Ltd.

Kemudian, pada 2017 Toto dipercaya menduduki posisi Chief Executive Officer (CEO) Pertamina Gas terkait dengan perdagangan atau trading minyak internasional dan di perusahaan transmisi dan distribusi gas. 

Toto juga pernah menjadi Senior Vice President Pertamina pada 2016—2018 dalam mengelola ketahanan BBM di seluruh indonesia beserta proses impor dan ekspor minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), dan gas minyak cair atau liquified petroleum gas (LPG).

Setelah itu, dia dipercaya sebagai Direktur Pengembangan Bisnis di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) selama 2 tahun. Toto juga berperan dalam proses transformasi Pelindo III dan pengembangan bisnis terkait dengan sinergi Pelindo dengan BUMN lain seperti PLN, Pertamina, Pupuk Indonesia, Semen Indonesia, dan lainnya. 

Dirut IBC Toto Nugroho usai ditetapkan sebagai tersangka megakorupsi minyak mentah Pertamina oleh Kejagung, Kamis (10/7/2025) malam. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan peletakan batu pertama pembangunan proyek baterai kendaraan listrik (EV) garapan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) dan IBC, di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Dalam peresmian tersebut, Toto turut hadir bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan pejabat lainnya.

Proyek yang kerap disebut Proyek Dragon itu memiliki nilai investasi sekitar US$5,9 miliar. 

Proyek Dragon juga masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Secara keseluruhan, kawasan pengembangan mencakup 3.023 hektare lahan dan berpotensi menciptakan hingga 8.000 lapangan kerja langsung. Pembangunan juga meliputi infrastruktur pendukung seperti 18 dermaga multifungsi.

(mfd/wdh)

No more pages