Dia menyarankan agar pemerintah mempercepat proses penunjukkan duta besar untuk 24 negara. Hal ini akan memberikan dampak, karena nantinya setiap duta besar akan bisa menyampaikan kepentingan nasional Indonesia. Selain itu, duta besar nantinya akan bisa melihat dan menjadi lebih sensitif terhadap tren-tren geopolitik yang ada.
"BRICS saya rasa sebenarnya di bawah kepemimpinan Brasil pada tahun ini merupakan suatu peluang. Ada peluang di sana, begitu pula dengan agenda-agenda misalnya public goods diantaranya adalah pemberantasan kemiskinan atau hunger eradication (pemberantasan kelaparan).
Sebagai catatan, BRICS merupakan kelompok negara yang terdiri Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Anggotanya kemudian bertambah dengan bergabungnya Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia. Blok ekonomi ini baru-baru ini mengadakan KTT selama dua hari, 6-7 Juli 2025, di Rio de Janeiro, Brasil.
Presiden Donald Trump mengatakan AS akan segera memberlakukan tarif 10% untuk produk impor dari negara-negara BRICS. Peringatan ini disampaikannya dalam rapat kabinet di Gedung Putih pada Selasa (8/7/2025) waktu setempat.
Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara mana pun yang mendukung "kebijakan anti-Amerika BRICS." Ancaman ini diunggahnya di Truth Social pada Minggu.
"Siapa pun yang tergabung dalam BRICS akan segera dikenai tarif 10% [...] Jika mereka anggota BRICS, mereka harus membayar tarif 10% [...] dan mereka tidak akan lama menjadi anggota," tegas Trump, menyitir Reuters, Rabu (9/7/2025).
Trump tidak memberikan tanggal spesifik kapan tarif BRICS akan berlaku. Pada Senin, sumber yang mengetahui hal ini mengatakan pemerintahan Trump akan mengenakan tarif hanya jika negara-negara tersebut mengadopsi kebijakan anti-Amerika.
Trump mengklaim tanpa bukti bahwa kelompok tersebut dibentuk untuk merugikan AS dan dolar yang berperan sebagai mata uang cadangan dunia. Dia menegaskan tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
(lav)































