Sebelumnya, APRISINDO menyebut bahwa pihaknya cukup terkejut dengan pengumuman tarif Trump yang mengganjar Indonesia dengan tarif resiprokal sebesar 32%, jauh lebih tinggi ketimbang pesaing Indonesia di Industri alas kaki yakni Vietnam yang hanya dikenakan tarif sebesar 20%.
APRISINDO menyebut apabila tarif 32% ini tak berubah hingga Agustus mendatang, anggota APRISINDO kini tengan menghitung segala dampak buruk yang sangat mungkin terjadi terutama kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Karena kalau ini terjadi kondisi objektif Vietnam lebih rendah tarif nya, para buyer di AS pasti mencari harga yang lebih murah masuk ke AS dengan kualitas yang sama daripada Indonesia, ini pasti pesanan menurun dan akan mempengaruhi proses produksi menurun.” ujar Billie
(ell)

































