Alex Longley dan Robert Tuttle - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mentah melemah untuk hari kedua menjelang rapat OPEC+ yang diperkirakan akan menghasilkan kenaikan produksi signifikan. Di saat yang sama, ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan sentimen risiko di pasar global.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah US$67 per barel, memperpanjang penurunan 0,7% yang terjadi pada Kamis (3/7/2025). Kartel minyak tersebut mempertimbangkan untuk mempercepat pemulihan produksi minyaknya, dan para delegasi menyebutkan akan membahas kenaikan lebih dari 411.000 barel per hari untuk Agustus pada rapat yang dijadwalkan Sabtu (5/7/2025).

Kebijakan perdagangan global juga menjadi sorotan pasar, mendorong bursa saham di Asia dan kawasan lainnya melemah. Trump menyatakan pemerintahannya akan mulai mengirimkan surat kepada mitra dagang untuk menetapkan tarif unilateral menjelang tenggat 9 Juli. Tarif baru itu akan diberlakukan mulai Agustus.

Harga minyak belakangan ini bergejolak akibat kekhawatiran bahwa perang Israel-Iran dapat mengganggu pasokan. Meski ketegangan mulai mereda, pasar tetap cemas terkait negosiasi dengan Iran, pembicaraan dagang yang dipimpin AS, dan arah kebijakan OPEC+.