Hingga saat ini, AS telah mengumumkan kesepakatan dengan Inggris dan Vietnam, serta menyetujui gencatan senjata dengan China yang membuat dua ekonomi terbesar di dunia saling mengurangi tarif. Ada kekhawatiran perang dagang yang semakin meluas akan merusak ekonomi global, yang akan menjadi berkah bagi aset safe-haven seperti emas.
Di sisi lain, investor terus mengamati arah siklus pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed), setelah laporan Kamis menunjukkan angka penggajian AS melebihi perkiraan, sedangkan tingkat pengangguran lebih rendah dari estimasi.
Hal ini mendorong para pelaku pasar keluar dari spekulasi yang sudah menipis tentang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan ini. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya menekan harga emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Harga emas melesat lebih dari seperempat tahun ini, diperdagangkan sekitar US$160 di bawah rekor yang dicetak pada April. Logam mulia telah didukung oleh permintaan aset safe-haven karena investor bergulat dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta permintaan yang kuat dari bank sentral global.
Harga emas spot naik 0,5% menjadi US$3.341,48 per ons pada pukul 13.23 di Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,2%, sehingga berpotensi mencatatkan kerugian mingguan sebesar 0,5%. Harga perak stabil, sedangkan paladium dan platinum naik.
Di sisi lain, investor mempertimbangkan potensi dampak ekonomi dari paket fiskal Trump bernilai triliunan dolar, setelah DPR meloloskan RUU tersebut pada Kamis.
Kantor Anggaran Kongres nonpartisan memprediksi UU yang luas ini akan memperlebar defisit AS sebesar US$3,4 triliun dalam dekade mendatang. Akibatnya, permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas akan meningkat.
(bbn)
