Sementara itu, realisasi pengadaan jagung oleh Bulog yang bersumber dari produksi dalam negeri per 24 Juni tercatat telah berada di angka 52,8 ribu ton. Saat ini, total stok CJP yang dikelola Bulog telah mencapai sebanyak 87 ribu ton.
Tetapi, Arief mengatakan pemerintah masih memiliki kendala yakni ketersediaan gudang yang terbatas. Sehingga, saat ini Bulog juga membutuhkan gudang-gudang lain untuk menyimpan cadangan tersebut.
"Tapi tadi Pak Menko Pangan sampaikan one day nanti terbentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, jadinya bisa membantu juga," kata Arief lagi.
"Ini karena 80 ribu unit koperasi se-Indonesia, itu kan tidak sedikit. Ini bukan hanya untuk jagung saja, tapi juga untuk produk-produk pertanian, perikanan, dan lainnya juga bisa dibantu Koperasi Merah Putih."
Produksi Naik 48%
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya memang mengatakan jika sepanjang kuartal I tahun ini, produksi jagung nasional mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 48% secara tahunan.
"Kuartal pertama peningkatan produksi kita sudah 48%, hampir 50%. Peningkatannya dari sekitar 6 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu, sekarang sudah mendekati 9 juta ton," kata Prabowo, 6 Juni lalu.
Dia juga lantas mengatakan koperasi desa yang disebutnya dapat memperkuat produksi jagung yang ada di seluruh Indonesia.
Kepala negara juga belakangan telah meresmikan gudang dan fasilitas pengering jagung (dryer) di Kalimantan Barat serta memulai pembangunan 18 gudang baru milik Polri di 12 Polda di berbagai provinsi.
Langkah itu disebut sebagai bagian dari strategi untuk memastikan efisiensi distribusi hasil pertanian dan meningkatkan pendapatan petani. Prabowo juga menyoroti rencana perluasan jaringan koperasi desa yang dinilai penting dalam memperkuat ekosistem pertanian nasional.
(ain)
