Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Sarankan RI Amankan Komitmen Investasi dengan Timur Tengah

Merinda Faradianti
23 June 2025 14:19

Ilustrasi investasi (Dok. PT Chandra asri pacific tbk)
Ilustrasi investasi (Dok. PT Chandra asri pacific tbk)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dampak serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran menimbulkan kekhawatiran eskalasi konflik yang meluas di Timur Tengah. Dampaknya langsung terasa dengan melemahnya nilai tukar rupiah serta melonjaknya harga minyak dunia.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira merekomendasikan beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia agar dampak perang bisa dimitigasi risikonya.

Kata dia, dampak perang ini juga akan membuat proyeksi ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,5% (year-on-year/yoy) di tahun 2025 ini. Hal ini juga diperparah dengan adanya efisiensi anggaran pemerintah, karena situasi eksternal nya terlalu berat.

"Pemerintah sebaiknya segera mengamankan komitmen investasi dari negara Timur Tengah, khususnya GCC (UAE, Qatar, Saudi) sebelum eskalasi konflik terus naik," katanya kepada Bloomberg Technoz, Senin (23/6/2025).

Lalu, mendorong pengembangan energi terbarukan lebih cepat. Agar ketahanan energi dapat terjaga dan tidak terlalu bergantung pada impor BBM dan LPG. Selain itu, Bhima juga menganjurkan pemerintah segera mempercepat serapan anggaran, khususnya yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.