Logo Bloomberg Technoz

Kualitas Sawit RI Stagnan Dipicu Kegagalan Program Replanting

Rezha Hadyan
30 May 2023 19:35

Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)
Ilustrasi petani sawit melakukan panen (Joshua Paul/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Luas perkebunan sawit rakyat yang telah diremajakan baru mencapai 10% dari total keseluruhan lahan, padahal pemerintah telah mengalokasikan dana Rp7,5 triliun untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Hal tersebut menjadi pemicu stagnasi kualitas serta volume produksi Indonesia selama beberapa tahun terakhir. 

Menurut catatan Council of Palm oil Producing Countries (CPOPC), hingga 2022, luas penanaman dari program PSR baru mencapai 273.000 hektare (ha) untuk 120.168 perkebunan, atau baru 10%  dari total lahan sawit rakyat yang ditargetkan untuk program peremajaan atau replanting.

Sekjen CPOPC/Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional, Rizal Affandi Lukman, mengatakan dari sekitar 6,9 juta ha perkebunan sawit rakyat di Indonesia, setidaknya terdapat 2,8 juta ha yang masih potensial untuk diremajakan.

Meski realisasi PSR masih jauh di bawah harapan, pemerintah mematok target ambisius untuk meremajakan 540.000 ha perkebunan sawit rakyat pada 2024, atau dua kali lipat dari capaian tahun lalu.

“Oleh karena itu, dalam waktu kurang dari 2 tahun ke depan, kita harus bekerja keras dalam mencapai target PSR tadi sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan tanaman sawit di Tanah Air dan terus menjaga dan meningkatkan kesejahteraan dari petani kecil,” ujarnya di acara Palm Oil Financing Forum, Selasa (30/5/2023).