Logo Bloomberg Technoz

Menurut standar CPOPC, yang beranggotakan Indonesia dan Malaysia selaku duo produsen sawit terbesar dunia, tanaman kelapa sawit wajib diremajakan ketika memasuki usia 25 tahun.

Dengan demikian, sebut Rizal, Indonesia membutuhkan laju pertumbuhan luas lahan yang telah diremajakan sebesar 4%—5% per tahun guna menjaga agar hasil panen sawit tetap optimal.

“Indonesia dengan total luasan lahan petani 6,9 juta ha, membutuhkan implementasi replanting sekitar 310.000 ha per tahun. Ini menjadi tantangan kita bersama untuk merealisasikannya,” kata dia.

Sekadar catatan, menurut data CPOC, produksi sawit Indonesia cenderung stagnan di kisaran 45 juta ton per tahun selama empat tahun terakhir, salah satunya dipicu peremajaan lahan yang selalu di bawah target.

Belum lama ini, pemerintah berencana membentuk gugus tugas khusus untuk menangani implementasi program PSR yang realisasinya masih jauh di bawah harapan. Melalui tim baru tersebut, pemerintah menargetkan 200.000 ha lahan sawit di 8 provinsi dapat diremajakan pada tahun ini.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan volume produksi kelapa sawit di Indonesia kian lama kian menyusut. Untuk itu, peremajaan atau replanting perkebunan komoditas tersebut menjadi hal yang mendesak, sesuai titah Presiden Joko Widodo.  

“Ada 8 provinsi yang akan kami kerjakan. Tentunya, kami berharap kepada jajaran di daerah agar [program PSR] ini bisa berjalan dengan cepat dan baik. Tahun ini targetnya 180.000 ha, tetapi kami coba naikkan menjadi 200.000 ha. Itu tidak mudah, tetapi kami coba untuk meningkatkan target tersebut,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (16/5/2023). 

(wdh)

No more pages