Logo Bloomberg Technoz

194 Juta Warga RI Miskin Menurut Bank Dunia, Begini Penjelasannya

Dovana Hasiana
16 June 2025 11:00

Ilustrasi Kemiskinan. (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Ilustrasi Kemiskinan. (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Dunia (World Bank) menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan yang lebih tinggi bukan semata-mata terjadi karena kemiskinan di Indonesia yang meningkat, melainkan karena perubahan standar garis kemiskinan.

Menurut garis kemiskinan ekstrem internasional yang baru, 5,4% penduduk Indonesia miskin pada 2024, 19,9% miskin menurut garis kemiskinan untuk negara berpenghasilan menengah ke bawah, dan 68,3% atau 194,58 juta jiwa penduduk miskin menurut garis kemiskinan untuk negara berpenghasilan menengah ke atas. 

Garis kemiskinan ekstrem internasional yang baru ditetapkan sebesar US$3 per hari atau setara dengan sekitar Rp546.400 per bulan. Garis kemiskinan untuk negara berpenghasilan menengah ke bawah ditetapkan sebesar US$4,20 per hari atau sekitar Rp765.000 per orang per bulan, dan garis kemiskinan untuk negara berpenghasilan menengah ke atas sebesar US$8,3 per hari atau sekitar Rp1.512.000 per orang per bulan.

“Kemiskinan di Indonesia tidak meningkat. Angka kemiskinan yang dilaporkan menurut garis kemiskinan untuk negara berpenghasilan menengah ke bawah dan negara berpenghasilan menengah ke atas yang baru lebih tinggi karena ambang batas untuk dianggap tidak miskin telah meningkat di tingkat global,” sebagaimana termaktub dalam fact sheet bertajuk “The World Bank’s Updated Global Poverty Lines: Indonesia, dikutip Senin (16/6/2025).

Di negara-negara berpenghasilan rendah, ambang batas yang lebih tinggi terutama terjadi karena kualitas survei yang tersedia telah meningkat dan beberapa negara telah menyesuaikan garis kemiskinan untuk memanfaatkan data yang lebih akurat.