Wamenkeu Respons Beda Standar Kemiskinan antara Bank Dunia & BPS
Merinda Faradianti
12 June 2025 17:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menanggapi soal perbedaan standar perhitungan garis kemiskinan yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia. Menurut dia, kondisi ekonomi dan masyarakat tiap negara memiliki perbedaan dan dinamikanya tersendiri.
"Kalau garis kemiskinan itu kan selalu ada metodologinya. Metodologi mana yang dipilih adalah yang bisa mencerminkan kondisi ekonomi dan kondisi masyarakat setempat. Tiap negara pasti ada selalu ada dinamikanya," katanya saat ditemui dalam acara KADIN: Global & Economic Outlook Q1-2025, Kamis (12/6/2025).
Bank Dunia melaporkan tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 68,25% dari populasi pada 2024 dalam June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform.
Angka itu meningkat dari tingkat kemiskinan 2024 yang tercantum berdasarkan laporan Macro Poverty Outlook April 2025, yakni hanya 60,3% atau 171,9 juta penduduk miskin.
Sementara itu, BPS melaporkan persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 8,57%, angka ini menurun 0,46% poin terhadap Maret 2024 dan menurun 0,79% poin terhadap Maret 2023.