Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan total penerbitan obligasi hijau syariah atau sukuk hijau Indonesia, baik secara global dan domestik, telah mencapai Rp185,81 triliun hingga 2025.

Perinciannya, total penerbitan sukuk hijau global mencapai US$6,6 miliar atau setara Rp107,11 triliun dengan asumsi kurs saat ini. Secara domestik, Indonesia menerbitkan Rp78,7 triliun.

"Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang pertama kali menerbitkan obligasi hijau global, bahkan dirancang dengan cara syariah. Jadi, kami sebenarnya adalah salah satu negara pertama yang menerbitkan sukuk hijau, baik secara domestik maupun global," ujar Sri Mulyani dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2026).

Secara global, Indonesia telah menerbitkan sukuk hijau sejak 2018. Kala itu Indonesia menerbitkan US$1,25 miliar dengan imbal hasil (yield) 3,75% dan tenor 5 tahun. Pada 2019, pemerintah menerbitkan senilai US$750 juta dengan yield 3,9% dan tenor 5,5 tahun.

Pada 2020, pemerintah menerbitkan senilai US$750 juta dengan yield 2,3% dan tenor 5 tahun. Pada 2021, pemerintah menerbitkan senilai US$750 juta dengan yield 3,55% dan tenor 30 tahun. Pada 2022, pemerintah menerbitkan senilai US$1,5 miliar dengan yield 5,6% dan tenor 10 tahun. Pada 2023, pemerintah menerbitkan senilai US$1 miliar dengan yield 5,6% dan tenor 10 tahun. Pada 2024, pemerintah menerbitkan senilai US$600 juta dengan yield 5,5% dan tenor 30 tahun.