Logo Bloomberg Technoz

PLTU Batu Bara Bikin Polusi, Cofiring Biomassa Dicap Bukan Solusi

Mis Fransiska Dewi
30 May 2025 12:15

PLTU Paiton di Probolingggo, Jawa Timur./dok. PLN
PLTU Paiton di Probolingggo, Jawa Timur./dok. PLN

Bloomberg Technoz, Jakarta – Center for Research on Energy and Clean Air (CREA) mengungkapkan peningkatan porsi pembakaran bersama (co-firing) biomassa dan batu bara hanya bisa memangkas sekitar 1,5%—2,4% dari total emisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Dengan demikian, co-firing biomassa untuk PLTU sebagai program yang digalakkan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dinilai tidak berdampak signifikan pada polusi udara.

Bahkan, co-firing biomassa dinilai justru dapat melepaskan polutan berbahaya lain yang tidak dipantau dalam ambang batas emisi batu bara.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru CREA bertajuk Biomass Co-firing in Indonesia: Prolonging, Not Solving Coal Problem yang dilansir Jumat (30/5/2025).

Dalam laporan terbarunya, CREA menemukan rencana co-firing biomassa 10% pada 52 PLTU yang dirancang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021—2023, hanya menghasilkan pengurangan materi partikulat (PM) 9%, nitrogen oksida (NOx) 7%, dan sulfur dioksida (SO2) 10% di PLTU. 

Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah (PLN)