“Dan itu menjadi concern pemerintah, concern Bapak Presiden, concern Ibu Menteri Keuangan beserta dengan seluruh jajaran. Dan kemarin urut-urutannya dari kita mengefisienkan anggaran kita, maka kita ke depan mesti menata anggaran kita jauh lebih baik lagi," ujarnya.
Djaka sendiri disebut-sebut sebagai salah satu bagian dari Tim Mawar, yakni pasukan militer yang dikatakan terlibat dalam penculikan mahasiswa dalam era reformasi. Anggota Kopassus jebolan akademi militer 1990 tersebut sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN).
Jabatan tersebut, ia emban sejak Oktober 2024, tepatnya setelah dia mengakhiri jabatannya sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemenhan). Penunjukkan sebagai Irjen Kemenhan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Panglima TNI pada 14 Juni 2024.
Prasetyo sendiri telah memastikan Djaka mundur dari jabatannya di TNI. Ia menyebut, menjelaskan Djaka telah pensiun dini dari karir militernya sebelum resmi dilantik sebagai Dirjen Bea dan Cukai, namun dirinya belum dapat memastikan kapan pengunduran diri Djaka diterima oleh TNI.
“Sudah. Sudah. Mengundurkan diri. Mengundurkan diri. Sebagaimana yang dipersyaratkan,” kata Prasetyo kepada awak media, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (23/5/2025).
Pengunduran dirinya dilakukan sebab dalam Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI), seorang prajurit aktif hanya dapat menjabat dalam 16 sektor dan keuangan atau penerimaan negara tidak masuk dalam sektor yang diperbolehkan.
“Jadi beliau sudah mengundurkan diri secara peraturan perundang-undangan sudah tidak ada yang dilanggar,” kata Prasetyo.
(azr/frg)
