Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Central Asia (BCA) mengaku menentukan kebijakan suku bunga kredit dan simpanan dengan mempertimbangkan perkembangan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) ke depan. Selain itu, mencermati parameter makroekonomi lain, kondisi likuiditas sektor perbankan, dan kondisi pasar yang dipengaruhi faktor permintaan dan penawaran. 

Hal itu disampaikan EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menanggapi imbauan BI kepada perbankan nasional untuk menurunkan suku bunga kredit dan simpanan demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemarin, Rabu (21/5/2025), BI memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basispoin (bps) menjadi 5,5%.

"Kami mengapresiasi keputusan BI yang menurunkan suku bunga acua. Kami berharap kebijakan ini dapat menstimulasi permintaan kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," ujar Hera, Kamis (22/5/2025). 

"Secara bersamaan, BCA senantiasa melakukan review (peninjauan ulang) secara berkala dan memperhatikan tingkat suku bunga kredit pada level yang dapat diterima pasar dan memperhatikan daya beli masyarakat," lanjut Hera.