Logo Bloomberg Technoz

Ia menambahkan bahwa Pertamina terus memperkuat sektor hulu migas, dengan mengalokasikan sekitar 62% dari belanja modal (Capex) ke sektor tersebut.

“Hulu migas berperan penting mewujudkan kemandirian energi nasional sehingga Pertamina terus mengalokasikan Capex yang besar sekitar 62 persen di sektor hulu migas,” jelasnya.

Produksi migas dari sektor hulu Pertamina selanjutnya diolah di enam kilang domestik dengan kapasitas total mencapai 920 ribu barel per hari. Volume intake seluruh kilang Pertamina saat ini telah mencapai 334 juta barel per tahun yang seluruhnya didedikasikan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Ia juga memaparkan proyek-proyek strategis yang sedang dikembangkan, antara lain RDMP Balikpapan, Green Refinery Cilacap, dan Petrochemical TPPI Tuban.

“Pertamina terus melakukan pembangunan dan modernisasi kilang termasuk penyelesaian dan pengembangan Proyek Kilang RDMP Balikpapan, Green Refinery Cilacap dan Petrochemical TPPI Tuban. Semuanya untuk mendukung penyediaan energi dalam negeri secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Fadjar menyebutkan bahwa upaya modernisasi kilang ini merupakan bagian dari strategi besar mendukung visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada energi nasional. Di sektor hilir, Pertamina terus memperluas jaringan distribusi energi ke seluruh pelosok tanah air.

“Distribusi energi di Indonesia dikenal sebagai yang terumit di dunia karena kondisi geografisnya, ini menjadi tantangan bagi Pertamina untuk menyediakan energi hingga ke wilayah 3T,” tegas Fadjar.

Pertamina telah membangun 573 titik penyalur BBM Satu Harga sejak 2017 dan mengoperasikan 6.703 outlet Pertashop hingga akhir 2024. Program One Village One Outlet juga menjangkau 96% desa di Indonesia dalam distribusi LPG.

“Dengan semangat Harkitnas 2025 dan dukungan stakeholder, Pertamina berkomitmen menjalankan amanah mewujudkan kemandirian energi nasional,” pungkas Fadjar.

Pertamina juga terus berperan aktif dalam transisi energi dan mendukung target net zero emission 2060. Perusahaan mengintegrasikan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh lini bisnis dan operasinya, sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

(tim)

No more pages