Pasokan Timah Buat Hilirisasi Kurang, AETI Usul Penetapan DMO 20%
Mis Fransiska Dewi
20 May 2025 09:50

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengusulkan kebijakan wajib pasok pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) timah setidaknya sebesar 20% dari total produksi nasional.
Plt Ketua Umum AETI Harwendro Adityo Dewanto mengatakan DMO untuk sektor timah dibutuhkan guna menjamin ketersediaan bahan baku, khususnya bagi proyek-proyek hilirisasi komoditas tersebut.
Dia menambahkan bahwa skema DMO yang diusulkan asosiasi pun bisa menyerupai kebijakan selanggam yang selama ini sudah diterapkan terhadap komoditas batu bara dan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).
“Mirip-mirip seperti itu, karena kami sudah hitung-hitung untuk hilirisasi yang ada di Indonesia, kebutuhan pabrik-pabrik hilirisasi timah itu tidak lebih dari 20%. Nah, untuk memenuhi pasokan itu tentunya harus ada DMO, karena kalau enggak, semuanya diekspor,” ujarnya ditemui di kompleks parlemen, usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (19/5/2025) petang.

Saat ini, Harwendro menyebut serapan domestik timah baru sekitar 3%—5% dari total produksi nasional, sedangkan sisanya diekspor. Untuk dapat memenuhi kebutuhan industri hilir sebesar 20%, dibutuhkan mekanisme DMO.