Logo Bloomberg Technoz

DME Batu Bara Sulit Gantikan LPG, Subsidi Diramal Tembus Rp147 T

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 December 2025 12:20

Warga mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga mengantre untuk mendapatkan LPG 3 kg di Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/2/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Ekonom memprediksi proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) akan menghabiskan subsidi sekitar Rp147 triliun atau setidaknya membutuhkan tambahan Rp57—Rp60 triliun dari subsidi liquified petroleum gas (LPG) yang saat ini ditetapkan sebesar Rp87,6 triliun.

Ekonom Universitas Andalas Syafruddin Karimi memandang jika pemerintah melanjutkan proyek DME dan berniat mengalihkan subsidi LPG 3 Kg ke DME, besaran pagu subsidi saat ini tidak mencukupi.

Dia menegaskan produk DME memerlukan bantuan subsidi yang cukup besar agar memiliki harga terjangkau, sebab biaya produksinya terbilang tinggi pada awal pengembangan proyek tersebut.


“Karena itu, pagu subsidi LPG saat ini hanya akan cukup bila selisih harga DME terhadap harga jual ritel bisa ditekan mendekati pola subsidi LPG, sesuatu yang sulit terjadi sebelum proyek mencapai skala, efisiensi, dan disiplin tata kelola yang matang,” kata Syafruddin ketika dihubungi, Senin (15/12/2025).

Proyeksi subsidi LPG 3 Kg 2026./dok. ESDM

Dia mengalkulasi, saat subsidi DME dihitung dengan skenario berbasis kebutuhan subsidi per kilogram, maka dengan volume kebutuhan sekitar 8,17 juta ton atau setara volume subsidi LPG 3 Kg per tahun ini, setiap tambahan Rp1.000/kg akan menambah subsidi sebesar Rp8,17 triliun.