Logo Bloomberg Technoz

Tak Masuk MSCI Global, Asing Belum Pede dengan RI

Recha Tiara Dermawan
15 May 2025 15:15

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/4/2025). (Dimas Aridan/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyedia indeks global, Morgan Stanley Capital International (MSCI), baru saja mengumumkan hasil perombakan atau rebalancing konstituen untuk sejumlah indeks saham pada Rabu (14/5/2025).

Tidak ada saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masuk sebagai konstituen MSCI Global Standard Index. Kondisi ini mencerminkan investor asing masih belum percaya diri dengan prospek ekonomi domestik. 

Untuk diketahui, rebalancing MSCI kemarin mencakup MSCI Global Standard Index, MSCI Small Cap Index, dan MSCI Micro Cap Index, serta kategori indeks regional termasuk Indonesia.

Dua saham Indonesia yang berhasil masuk dalam MSCI Indonesia Small Cap Index adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). 

Meskipun demikian, jumlah saham yang dikeluarkan dari indeks ini lebih banyak dibandingkan yang masuk. Empat saham yang didepak adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).