Logo Bloomberg Technoz

Bunga Acuan Tinggi, BI Nilai Likuiditas Masih Longgar

Krizia Putri Kinanti
25 May 2023 14:27

Gubernur BI, Perry Warjioyo mengumumkan hasil RDG Bulanan Mei 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Gubernur BI, Perry Warjioyo mengumumkan hasil RDG Bulanan Mei 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai kondisi likuiditas perbankan sejauh ini masih longgar kendati bunga acuan BI7DRR sudah dinaikkan sebanyak 225 bps sejak Agustus 2023. Dengan kondisi likuiditas perbankan yang masih longgar, bank sentral meyakini hal itu masih akan berkontribusi positif pada pertumbuhan pembiayaan. 

"Indikator rasio alat likuid DPK 26,58% pada April di mana pertumbuhan M1 dan M2 tetap memadai dengan tumbuh 3,4% year-on-year dan 5% year-on-year. Likuiditas yang tetap longgar mempengaruhi perkembangan suku bunga yang kondusif," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (25/5/2023).

BI mencatat, level INDONIA per 24 Mei lalu ada di posisi 5,46%. Adapun imbal hasil SBN tenor pendek berada di 5,80%, menurun 34 bps dibanding April 2023. Begitu juga yield SBN tenor panjang yang masih stabil. Likuiditas yang masih longgar berpengaruh juga pada pergerakan bunga deposito yang sejauh ini masih tercatat rendah, per April lalu bunga deposito bank rata-rata di 4,09%. Sedangkan bunga kredit bank juga dinilai masih kondusif di level 9,37%.