Bloomberg News

Bloomberg, China mengandalkan kekuatan konsumsi domestik dari 1,4 miliar penduduknya untuk meredam dampak tarif tinggi yang diberlakukan oleh Donald Trump. Namun strategi itu menghadapi tantangan besar, seiring ancaman hilangnya jutaan pekerjaan di sektor manufaktur.

Pemerintah Beijing menjadikan perluasan konsumsi sebagai salah satu pilar utama kebijakan tahun ini. Mereka meluncurkan rencana aksi 30 poin yang mencakup subsidi untuk peralatan rumah tangga, bantuan keuangan untuk layanan pengasuhan anak, dan akses lebih baik terhadap cuti berbayar.

Namun di lapangan, para pelaku usaha, pekerja kantoran, dan buruh migran mulai mengetatkan pengeluaran. Mereka khawatir kehilangan pekerjaan dan pendapatan di masa depan. Banyak yang memilih menunda pembelian barang tidak penting dan lebih banyak menabung untuk menghadapi kemungkinan masa sulit.

“Saya tidak akan berani belanja kalau AS terus menerapkan tarif,” ujar Annie Chan, seorang pramuniaga perusahaan keramik di Guangdong, saat diwawancarai di stan pamerannya pada Canton Fair bulan lalu. “Saya lebih baik menabung kalau-kalau situasinya memburuk.”